Nasib A380

Kita semua tahu Airbus A380 yang memegang rekor pesawat penumpang terbesar didunia. Pesawat yang mulai debut nya di tahun 2005 membuat dunia penerbangan mengalihkan pandangannya kepada sang Jumbo Airbus A380. Tahun 2007 merupakan tahun dinas pertama A380 dengan operator pertama yaitu Singapore Airlines dengan penerbangan perdana SIN-SYD. Setelah itu mulailah karier A380 membaik, maskapai-maskapai pun banyak yang memesan A380. A380 pun sampai saat ini belum pernah mengalami kecelakaan yang fatal, yang membuat pesawat ini salah satu pesawat teraman di dunia.




Tapi di era abad 21 ini, teknologi penerbangan semakin maju, pesawat pun juga mengalami perkembangan. Dunia penerbangan dikejutkan dengan kehadiran Airbus A350 dan Boeing 777X yang mempunyai efisiensi penerbangan yang bagus dan teknologi yang canggih. Mereka pun hanya memakai 2 mesin saja. Hal ini membuat dari segi operasional lebih murah dari pesawat yang menggunakan 4 mesin dan dalam hal kapasitas juga mendekati dengan kapasitas A380. Tahun 2011 Airbus A340 berhenti produksi karena permintaan terhadap pesawat 4 mesin menurun. A380 akhirnya menemui titik terendah dalam karier nya.

Tahun 2017, Singapore Airlines mempensiunkan A380 pertama mereka dengan registrasi 9V-SKA. Pesawat ini diterbangkan ke Bandara Tarbes di Prancis. Nasib pesawat itu sekarang adalah "Scrapped" alias dihancurkan. Tentu dengan kabar ini membuat para penggemar A380 sedih. Lalu keluar kabar resmi dari Airbus bahwa mereka akan memberhentikan produksi A380 pada tahun 2021 dan hal itu telah disetujui. Qatar Airways pun akan mempensiunkan A380 nya di tahun 2022. Air France, maskapai Flag Carrier Perancis juga sudah mempensiunkan A380 mereka dan akan berlanjut sampai tahun 2022.

Tersisa ANA dan Emirates yang masih mempunyai pesanan A380. ANA memesan 3 A380 untuk melayani rute Jepang-Hawaii dan kabarnya pesawat ketiga sudah selesai dirakit. Emirates memiliki sekitar 4-6 pesanan lagi. Walaupun Emirates memiliki A380 terbanyak, tetapi ada beberapa pesawat yang tidak terbang alias Stored.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Banyak orang-orang yang terkejut akan hal ini bagaimana pesawat yang hitungannya masih baru rilis tapi sudah pensiun dini?. Saya ada beberapa pendapat yang bisa menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi.

1. Maintenance Cost
Airbus A380 menghabiskan sekitar 7.5juta dollar untuk maintenance. Biaya maintenance pun berbeda-beda karena paket maintenance nya pun ada beragam. Mesin yang berjumlah 4 pun juga menjadi faktor maintenance A380 bisa mahal dan dimensi pesawat yang besar membutuhkan alat-alat pendukung maintenance seperti ramp, ladder, dll yang lebih besar dan spesifik untuk A380. Dengan hal ini, biaya maintenance A380 juga berpengaruh terhadap operasional maskapai.

2. Ground Cost
Siapa bilang tangga pesawat gratis? Bayar itu hehe. Garbarata, Baggage Handler, Pushback, Catering Truck, dll semuanya dikenakan biaya. A380 membutuhkan ground support yang banyak, Garbarata pun harus ada 3. Hal ini membuat Ground Service A380 sudah mahal.

3. Crew Cost
Crew merupakan faktor penting untuk menjalanjkan sebuah penerbangan dan pastinya mereka harus dibayar. A380 kurang lebih membutuhkan 3-4 Pilot dan 20an crew untuk menjalankan satu penerbangan. Total ada 24 crew dalam satu penerbangan. Crew yang banyak pasti cost yangdikeluarkan maskapai pun harus lebih banyak dibanding menggunakan pesawat lain.

4. Landing Cost
Poin ini harusnya masuk ke Ground Cost tapi saya akan breakdown lebih dalam tentang ini. Lnnding cost dibebankan kepada pesawat yang landing di sebuah bandara. Tarif nya pun berbeda-beda di setiap bandara. Mulai dari $100-$500 bahkan bisa lebih kalau dihitung dengan cost parkir, refueling dll. Landing Cost ini dihitung dari berat pesawat, semakin berat pesawatnya semakin mahal landing cost nya.

5. Ketergantungan Jangka Panjang
Poin ini sangat penting karena maskapai harus bisa menganalisis seberapa butuh mereka terhadap pesawat ini untuk beberapa tahun kedepan. Misal, jika ada penurunan penumpang di pertengahan taun pengoperasian A380 Maskapai harus membuat analisis ini karena pesawat dengan ukuran yang besar tapi sepi penumpang, jelas hal ini menimbulkan kerugian. Maskapai yang memiliki A380 biasanya adalah maskapai dengan rating yang sangat bagus. Tipe penerbangan mereka mayoritas Long Haul High Density Flight. Cabin nya pun mewah-mewah, bisa kita liat cabin Singapore Airlines, Etihad Airways dan Emirates:


                                                            Etihad "The Residence"


                                                            Emirates "First Class Suite"


                                                         Singapore Airlines "Suite Class"

6. Regenerasi
Dunia semakin berkembang, semua biaya cenderung naik. Maskapai saat ini sedang melakukan optimasisasi di berbagai aspek dan bidang. Di bagian fleet, maskapai sedang menyusun strategi mereka untuk kedepan. Saat ini banyak maskapai yang sudah mempensiunkan pesawat bermensin 4 nya, tidak hanya A380. Maskapai melihat bahwa pesawat Widebody Twin Engine merupakan pesawat yang efisien. Dengan performance yang mirip dengan A380, Maskapai cenderung memilih pesawat-pesawat jenis ini karena dinilai lebih menguntungkan dari segi finansial.

A380 yang sudah dipensiunkan

- 9V-SKA Singapore Airlines  last status at Tarbes, France
- 9V-SKB Singapore Airlines  last status at Tarbes, France
- F-HPJB Air  France last status at Knock, Ireland

A380 buat penerbangan haji?
Dulu ada beberapa argumen tentang ini di suatu grup Facebook. Ok mungkin secara kapasitas ini bisa menjadi keunggulan A380 karena Hajj Flight merupakan Penerbangan dengan jumlah penumpang yang sangat banyak, maka A380 ini dapat bersinar terang untuk membantu penerbangan ini. Tetapi, jika hanya dioperasikan hanya untuk haji pasti akan rugi kenapa? karena pesawat hanya digunakan saat haji, dan setelah haji pesawat diparkir di Hangar dan digunakan untuk tahun depan. Hal ini merugikan maskapai karena pesawat nya tidak menghasilkan uang. Dan secara ekonomis, Maskapai lebih suka menyewa pesawat untuk penerbangan haji ketimbang memiliki pesawat khusus haji.

Demikian penjelasan tentang A380, Semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Jejak Garuda Indonesia di Amerika Serikat.

Maskapai Asal Amerika Serikat yang Pernah Beroperasi di Indonesia.

Antonov An-225 "Mriya"