Dassault,
sebuah industri penerbangan yang berasal dari Perancis. Dassault terkenal akan
pesawat pribadinya yang bernama Dassault Falcon. Dassault Falcon merupakan jet
pribadi yang sangat canggih di pasaran. Dassault juga terkenal dengan pesawat
fighter jet nya, seperti Dassault Mirage dan Dassault Rafale. Kedua pesawat ini
adalah fighter jet yang sangat canggih, Dassault Mirage pernah digunakan oleh
Israel dalam memenangkan Perang Enak Hari. Ada satu pesawat buatan Dassault
yang tidak begitu populer, bahkan pesawat itu hanya diproduksi 12 unit. Pesawat
itu adalah Dassault Mercure.
 |
Dassault Mercure 100. |
Pada tahun
1967 Dassault didukung oleh DGAC (Otoritas penerbangan sipil Perancis) mengembangkan
pesawat yang sejenis dengan Boeing 737 dan DC-9. Dassault melihat pertumbuhan
air travel di Eropa bertumbuh sangat cepat. Jarak rute penerbangan di Eropa mayoritas
pendek, tidak lebih dari 1200km dan jumlah penumpangnya sangat ramai, maka dari
itu Dassault merancang pesawat yang dapat mengangkut 100-140 penumpang dengan
range 1200km. Pesawat itu adalah Dassault Mercure. Mercure diambil dari nama
dewa mitologi.
 |
Iklan Dassault Mercure |
Tahun 1968,
engineer Dassault mulai mengerjakan Mercure. Pesawat ini memiliki design wing
yang modern. Wing Mercure didesain menggunakan teknik kalkulasi modern,
sehingga pesawat ini memiliki ukuran wing yang lebih besar dan rate of climb
yang lebih bagus dari kompetitornya. Pesawat ini bisa melakukan “low speed lift”, sehingga bisa takeoff di runway yang pendek. Teknologi yang paling canggih di pesawat ini
adalah Head Up Display, bayangkan tahun 1970 sebuah pesawat komersial sudah memiliki
Head Up Display, fitur ini biasanya hanya ditemukan di fighter jet. Mesin yang
digunakan oleh Dassault Mercure sama dengan Boeing 737, yaitu Pratt and Whitney
JT8D turbofan. Walau menggunakan mesin yang sama, JT8D yang dipasang di
Mercure mengalami modifikasi pada Thrust Reverser dan Sound suppressor. Pesawat ini bisa terbang lebih cepat dari Boeing 737. Kecepatan maksimum Mercure adalah Mach 0.85, sedangkan Boeing 737 Mach 0.74.
 |
Cockpit Dassault Mercure. |
 |
Overhead panel Dassault Mercure. |
 |
HUD Dassault Mercure. |
 |
Cabin Dassault Mercure. |
 |
Assembly Line Dassault Mercure. |
Tahun 1971
prototype pertama melakukan test flight dengan mesin PW JT8D-11 di Merignac,
Perancis. Tahun 1972 prototype kedua melakukan test flight dengan mesin PW
JT8D-15. Mesin ini akan digunakan diseluruh Dassault Mercure 100. Tahun 1974,
Mercure mendapatkan sertifikasi operasional sipil dan ditahun yang sama,
Mercure mendapatkan sertifikasi ILS CAT IIIA. Dassault Mercure merupakan
pesawat komersial pertama yang bisa dioperasikan dengan full crew perempuan,
mulai dari pilot sampai pramugari.
 |
Prototype Dassault Mercure pertama. |
Dassault
membuat kontrak dengan Douglas dan Lockheed untuk merakit sekaligus menjual
Mercure di Amerika Serikat. Lima tahun setelah pengembangan Mercure, Dassault
ingin membuat Mercure dengan jarak tempuh dan jumlah penumpang lebih banyak.
Pesawat ini dikenal dengan Mercure 200C. Mesin yang akan digunakan yaitu CFM56,
mesin turbofan yang baru. Mercure 100 diperpanjang 6 meter sehingga bisa
mengangkut 160 penumpang dengan konfigurasi dua kelas. Sayangnya, Mercure 200C
kurang menarik minat konsumen dan program ini diberhentikan.
Dari semua
inovasi dan ambisi Dassault, Mercure merupakan produk gagal, hanya 12 pesawat
yang diproduksi. Masalah utama dari Mercure adalah range yang kurang bagus.
Boeing 737 dan DC-9 memiliki range minimum sejauh 3000km, sedangkan Mercure
memiliki range maksimum 2000km, sehingga maskapai kurang tertarik untuk membeli
pesawat ini. Dassault Mercure rilis disaat Boeing 737 dan DC-9 sudah menguasai
pasar pesawat narrowbody, sehingga Mercure harus berhadapan dengan lawan yang
sangat kuat. Tahun 1970an, terjadi krisis minyak dunia, banyak maskapai yang
melakukan penghematan. Devaluasi mata uang US Dollar sangat berpengaruh
terhadap Mercure, sehingga biaya produksi Mercure menjadi lebih
mahal. Kompetitor Mercure juga memiliki keunggulan yang lebih bagus. Boeing 737 memiliki banyak varian pada waktu itu, ada seri -100, -200, -300, -400, dan -500. Masing-masing seri memiliki keunggulannya masing-masing dalam range dan kapasitas penumpang.
Air Inter,
maskapai asal Perancis menjadi satu-satunya maskapai yang
mengoperasikan Mercure. Air Inter memesan 10 unit Mercure dengan satu tambahan
Mercure bekas prototype kedua. Walaupun memiliki repurtasi yang buruk, Dassault
Mercure beroperasi selama 25 tahun dan belum pernah mengalami kecelakaan. Bahkan pilot Air Inter memberi julukan "fighter jet of Air Inter". Mercure memiliki rate of reliability sebesar 98%. Tahun 1995, Mercure melakukan
penerbangan terakhir dengan Air Inter. Mercure telah mengangkut 44 juta
penumpang diseluruh dunia.
Saat ini,
beberapa Mercure dijadikan objek di museum. Total ada 7 Mercure yang masih utuh
di dunia. Berikut daftarnya :
1. F-BTTB, c/n 2 dijadikan display di
Technik Museum Spreyer, Jerman. Display ini adalah Mercure yang melakukan
commercial last flight di tahun 1995.
 |
F-BTTB. |
2. F-BTTD, c/n 4 dijadikan display di
Museum Penerbangan di Bandara Le Bourget, Perancis.
 |
F-BTTD. |
3. F-BTTE, c/n 5 dijadikan display
untuk pelatihan airframe engineer di Bandara Montepiller, Perancis.
 |
F-BTTE. |
4. F-BTTF, c/n 6 disimpan di Bandara
Bordeaux, Perancis.
 |
F-BTTF |
5. F-BTTH, c/n 8 disimpan di Bandara
Marseille, Perancis.
 |
F-BTTH. |
6. F-BTTI, c/n 9 dijadikan display
untuk pelatihan airframe engineer di Bandara Bordeaux, Perancis.
 |
F-BTTI. |
7. F-BTTJ, c/n 10 dijadikan display di
Museum Delta di Athis-Mons, Perancis.
 |
F-BTTJ. |
Sekian
tentang Dassault Mercure, pesawat yang canggih tetapi kurang begitu terlirik di
penerbangan komersial. Terima kasih.
Reference
https://www.dassault-aviation.com/en/
https://www.jetphotos.com/
https://www.airliners.net/search
https://www.wikipedia.org/
http://www.aviationancestry.co.uk/
Comments
Post a Comment